Masyarakat masa depan dengan ciri globaisasi kemajuan iptek dan
kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat dan sebagainya.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang . Seperti yang telah dikemukakan manusia
masa depan yang harus dihasilkan oleh pendidikan antara lain manusia yang melek
kebudayaan yang mampu “think globally but
act locally” dan sebagainya. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang
sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan
pendekatan sistematis-sistematik. Pendekatan sistematis adalah pengembangan
pendidikan dilakukan secara teratur melalui perencanaan yang bertahap sedang sistematik
menunjuk pada pendekatan system dalam proses berpikir yang mengaitkan secara
fungsional semua aspek dalam pembaruan pendidikan tersebut (Depdikbud,
1991/1992a: 21).
Berdasarkan perkiraan tentang masyarakat masa depan serta profil manusia
yang diharapkan berhasil didalam masyarakat itu maka perlu dikaji berbagai
upaya masa kini yan memungkinkan mewujudkan manusia masa depan tersebut.
Meskipun upaya pendidikan selalu berorientasi ke masa depan namun peralihan ke
abad 21 yang akan datang ini sangat penting bagi bangsa dan Negara Indonesia
karena akan memasuki PJP II sebagai era kebangkitan nasional kedua. Seperti
telah dikemukakan bahwa masyarakat Indonesia sedang beralih dari masyarakat
agraris ke masyarakat industry dan masyarakat informasi. Oleh karena itu
mengembangkan sumber daya manusia utamanya melalui pendidikan sebagai pilar
utama akan sangat penting. Oleh karena itu kajian tentang upaya mengantisipasi
masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada:
1.
Perubahan
Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap
memegang peranan penting dalam menetukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai
merupakan norma, acuan yang seharusnya dan atau kaidah yang akan menjadi
rujukan perilaku. Salah satu pengaruh nilai-nilai tersebut akan tampak dalam
sikap (attitude) seseorang. Sebagai
kemampuan internal sikap akan sangat berperan menentukan apabila terbuka
kemungkinan berbagai alternative untuk bertindak. Peubahan nilai dan sikap
dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa
sehingga dapat diwujudkan keseibangan dan keserasian antara aspek pelestarian
dan aspek pembaruan. Pembentukan atau pengubahan nilai dan sikap dalam diri
seseorang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pembiasaan,
internalisasi nilai melalui ganjaran-hukuman, keteladanan (modeling), teknik
klarifikasi nilai dan sebagainya.
2.
Pengembangan
kebudayaan
Salah satu upaya
penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan
pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan
sarana kehidupan manusia. Seperti telah dikemukakan kebudayan mancakup
unsure-unsur mulai dari system religi,
kemasyarakatan , pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sampai dengan
system teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat, 1974: 12). Saling pengaruh
dalam pengembangan kebudayaan di dunia merupakan hal yang lumrah.
3.
Pengembangan
Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan
salah satu pilar utama dalam mengantisipas masa depan karena pendidikan selalu
diorietasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu pengembangan saran pendidikan sebagai salah satu
prasyarat utama untuk menjemput masa
depan dengan segala kesempatan dan tantangannya. Secara tradisional permasalahan
pendidikan di Indonesia dengan wilayah yang luas dan penduduk yang besar tetapi
tidakmerata adalah masalah-masalah kuantitas, kualitas, pemerataan dna
relevansi. Khusus untuk pendidikan
tinggi terdapat kecenderungan berkembangnya pola pemecahan masalah secara
multidisiplin. Oleh karena itu diperlukan suatu program pendidikan yang kuat
dalam dasar keahlian yang akan memperluas wawsan keilmuan dan membuka peluang
kerja sama dengan bidang keahlian lainnya.
Sumber : Umar,Tirtarahardja. (2010). Pengantar
Pendidikan.Jakarta ;PT RINEKA CIPTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar