Rabu, 28 Desember 2016

Metode Teams Games-Tournament (TGT)

    Metode ini pada mulanya dikembangkan oleh David Devries danKeith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran perama dari John Hopkins. Metode ini menggunakan system pelajaran yang sama dengan STAD, namun bedanya kuis digantikan dengan tournament mingguan, dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain dalam saatu meja turnamen dan yang menang menyumbangkan point untuk timnya.
      Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada “meja tournament”, dimana ketiga peserta dalam satu meja memiliki tingkatan prestasi atau nilai matematika terakhir  yang sama. Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat para pemain ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam setiap meja tournament mendapatkan 60 poin untuk disumbangkan ke timnya, tanpa menghiraukan dari meja mana ia mendapatkannya, ini artinya mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi juga) keduanya memiliki kesempatan sukses yang sama. Sama seperti STAD, tim dengan kinerja tertinggi akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lainnya.
    TGT ini memiliki banyak kesamaan dengan STAD, tetapi menambahkan dimensi kegembiraan dalam proses TGT dengan penggunaan permainan. Tmean satu tim akan saling membantu temannya untuk mempersiapkan diri agar setiap individu dapat memahami materi. Dan sewaktu permainan dimulai temannya tidak boleh lagi membantu, meamstikan telah terjadi tanggung jawab individual . materi yang sama digunakan dalam STAD dapat juga digunakan dalam TGT, kuis STAD bisa juga digunakan sebagai game dalam TGT.
   Metode kedua ini dapat menjadi pilihan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, karena adanya factor menyenangkan dan kegiatannya. Namun ada juga guru metode yang lebih murni seperti STAD.


Sumber : Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Penerbit Nusa Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar