Jigsaw II ini di adaptasi dari teknik teka teki Elliot Aronson (1978).
Dalam teknik ini, siswa bekerja dalam anggita kelompok yang sama, yaitu empat
orang yang memiliki latar belakang yang berbeda seperti STAD dan TGT. Para
siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku
kecil, atau materi lainnya, biasanya dalam bidang sosial, biografi, atau
materi-meteri lainnya yang bersifat penjelasan terperinci lainnya. Dalam setiap
tim, setiap individu ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu
dari tugas membaca tersebut.
Sebagai contoh misalnya, dalam unit
pelajaran tentang inggris, salah satu siswa dalam masing-masing tim dipilih
untuk menjadi sejarah, yang lain ahli ekonomi, yang ketiga ahli geografi dan
yang keempat ahli dalam budaya inggris. Setelah membaca materinya, para
perwakilan tim yang berbeda bertemu dan mendiskusikan topic yang akan dibahas
bersama dengan timnya. Akhirnya, aka nada kuis atau bentuk penilaian lainnya
untuk semua topic. Penghitungan point atau skor didasarkan pada kemajuan yang
dicapai seperti STAD.
Ini juga merupakan metode yang penting untuk
dilaksanakan oleh guru di sekolah, karena dengan metode ini membuat atau
melatih siswa agar mencari dan menggali informasi sebanyak mungkin dari satu
topic yang diberikan oleh guru.
Sumber : Slavin, R. E. (2005).
Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung. Penerbit Nusa Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar